Sunday, May 12, 2013

Apa itu MVC ?


Hello agan-agan pengunjung BasiTapiHot !!!
                Yang masih setia berkunjung walau blog ini jarang update, saya ucapkan banyak terimakasih. Meskipun hitung-hitungan diatas kertas traffic alexa menurun, (haha sok banget ngomongnya) tetap bagaimanapun saya ucapkan terimakasih atas kunjungannya kepada blog ini dan semoga kalian mendapatkan apa yang kalian cari disini, seputar RF, BF2 dan sedikit tentang programming tentunya, haha J
                Nah sudah cukup basi-basi nya kembali saya akan mempostingan tentang materi Programming. Masih ada kaitannya dengan postingan sebelumnya (kaitannya dengan tugas) cuma kalau yang ini sedikit agak ngarti hehe. Kali ini kita akan bahas tentang MVC. MVC ini sangat lekat dan dikenal di dunia per codingan, hehe J

Apa sih MVC itu ? MVC adalah sebuat metode untuk membuat aplikasi dengan memisahkan data (Model), tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller).

Itu yang saya kutip dari wikipedia,  kira-kira jika digambarkan seperti ini :

Lalu implementasi sederhana nya bagaimana ?
Saat kalian bikin program, ambil kasar lah 3 orang, satu orang di bagian view, model, dan controller. Kerjaan lebih fokus karena kalian tidak harus menunggu coding dari teman, meskipun pada akhirnya harus disatukan tapi itu konteksnya beda lagi. Hal yang sering terjadi kalau biasa kita ngoding misal ngerjain TA nih, semua berkutat pada Model atau satu orang kebagian satu form, full dengan data, tampilan dan penghubungnya sehingga nantinya data akan sulit singkron ketika digabung dengan yang lain.
Atau ambil contoh lain misal satu ngerjain koneksi ke DB nya, satu ngerjain ngolah data nya, memang tidak ada yang salah dengan itu. Tapi pada akhirnya akan terjadi saling ‘menunggu’ antara satu programmer dengan programmer lain, contohnya mau ngisi data mesti nunggu ada koneksi DB nya dulu. Belum lagi mikirin tampilannya yang belum jadi. Dan kita sering sekali menghilangkan titik berat pada tampilan, “Ah, tampilan mah terakhir lah yang penting program nya jalan” . memang benar program harus jalan, tapi kalau tampilannya tidak menarik yaa kurang memuaskan lah hasilnya. Jadi lewat MVC ini diharapkan setiap orang bisa fokus  pada bagiannya masih-masing.
Beberapa garis besar yang saya tangkap dari MVC ini adalah :
      -          Usahakan dalam view tidak ada logika, artinya pemrosesan data dilakukan pada Controller dan  penyediaan data dilakukan oleh Model
      -          View haruslah Modular, contohnya anda punya Form untuk menampilkan Data Siswa, terus mesti juga bisa menampilkan Data Guru. Sebisa mungkin menggunakan Form yang sama, yang diganti hanyalah Controller nya.
      -          Kalau di ibaratkan sebuah Restoran, koki adalah Model nya, Pelayan adalah Controller nya, View adalah pelanggannya. Bisa dilihat ketika pelanggan memesan makanan tertentu, maka pelayan lah yang akan bekerja untuk mengambilkan makanan yang dipesan pelanggan dari dapur koki.
      -           Sebetulnya bisa juga dari View langsung ke Model, misal kalau dalam Form, data dan tampilan nya disatukan source code nya tapi itu bukanlah MVC. Ditambah nanti akan menyulitkan proses debugging ketika kita mencari kesalah program.

Nah itu sekilas hasil pemikiran saya yaang belum tentu benar :D
Tapi setidaknya itulah yang saya pahami dari MVC ini.
               
Sekilas MVC kelihatan­nya merepotkan karena kita harus menulis kode lebih banyak tapi keun­tungan­nya adalah kode kita lebih main­tainable karena kita bisa meng­ubah salah satu bagian tanpa harus meng­ubah bagian yang lain.
Seba­gai con­toh, misal­nya kita mem­buat aplikasi A yang memp­roses data ber­for­mat XML namun kemudian kita diharuskan meng­gunakan data ber­for­mat JSON. Dalam kasus seperti ini, kita cukup meng­ubah Model tanpa harus meng­ubah bagian yang lain.
MVC juga mem­per­mudah debug­ging karena kita bisa mem­per­kirakan bagian mana yang ber­masalah tanpa harus mem­bong­kar seluruh kode yang sudah kita buat.
Jadi secara umum, keun­tungan MVC jauh lebih besar daripada kerepotan yang ditim­bul­kan­nya. 


Nah, sekian postingan kali ini semoga bermanfaat. kalau ada salah maaf ya, maklum lagi belajar juga :)
Nantikan update Selanjutnya !!!

sumber : sumber1, sumber2.

Pengenalan JSON

 Holla Pengunjung BasiTapiHot !!!
                Udah lama nih ga postingan, hampir sebulan mah ada. Saya selaku pemilik blog ini meminta maaf karena jarang update dan posting dikarenakan kesibukan dunia luar, haha so sibuk gini J . yaa itulah masalah koneksi internet dan waktu serta ide yang menghalangi. Tapi sekarang kembali saya akan mempostingakn ‘sesuatu’ hanya saja bahasannya berbeda, bukan RF Online ataupun BattleField2 seperti biasa, kali ini adalah tentang JSON.

                Apa sih JSON itu ? setelah saya searching2 di google JSON itu singkatan dari Java Script Object Notation, bisa ditranslate Notasi Object JavaScript. JSON merupakan format untuk pertukaran data seperti hanya XML. Dilihat dari bentuk Script nya JSON mudah dimengerti manusia, bahkan tidak hanya manusia oleh mesin JSON pun sangat mudah dibaca. Selain itu parsing JSON membutuhkan waktu lebih cepat dari XML.
                Kalau kita searching di google tentang JSON, pasti erat sekali kaitannya dengan XML. Ya mungkin bisa saya bilang JSON ini perpangjangan dari XML, hanya saja dengan notasi-notasi script yang berbeda dan lebih singkat, serta mudah dimengerti seperti yang saya bilang diatas.
Berikut adalah contoh script JSON yang saya copas dari sumber blog lain :

  1. {
  2. "phonebook" : {
  3. "contact":[
  4. {
  5. "name":"Rian Ariona",
  6. "phone":"+628572182XXXX",
  7. "address":"bandung"
  8. },{
  9. "name":"John Doe",
  10. "phone":"+169572582XXXX",
  11. "address":"Los Angeles"
  12. },{
  13. "name":"George",
  14. "phone":"+196252145XXXX",
  15. "address":"Kanada"
  16. }
  17. ]
  18. }
  19. }
    Lalu apa keunggulan JSON dibanding XML  ? berikut saya rangkum dari beberapa sumber :

           1.        Simple & Fast
Karena kesederhanaan penulisan JSON, ukuran file yang dihasilkanpun menjadi lebih ramping dibandingkan XML (karena terus mengulangi kata yang sama dalam tag-tag yang digunakan). Hal ini berimbas pada kecepatan loading transfer data, pertukaran data JSON lebih cepat jika dibandingkan dengan XML.
Oleh karena itu banyak situs-situs besar yang menggunakan JSON sebagai format pertukaran data. Sebagai contoh, twitter menyediakan API untuk digunakan pada situs pihak ketiga atau aplikasi pihak ketiga misalnya twitter client (tweetdeck dll). Data yang dikirimkan dari hasil request berupa data berformat JSON.
           2.       Ukuran File
Banyaknya karakter yang digunakan dalam sebuah file akan mempengaruhi besarnya file yang dihasilkan. Karena XML adalah Markup language, pastinya terdapat kata-kata yang sama pada setiap tag yang digunakan. Berbeda dengan JSON yang hanya menggunakan tanda kurung kurawal sebagai pembeda data-datanya sehingga ukuran file JSON lebih kecil dibandingkan XML. Namun jika keduanya telah dicompress sebelum dikirimkan ukurannya tidak jauh berbeda.
           3.       Kecepatan Parsing
Parsing adalah proses pengenalan bagian-bagian terkecil dari suatu dokumen XML/JSON dan Proses parsing ini berlangsung didalam browser. Proses parsing dokumen JSON lebih sederhana, yakni dengan menggunakan fungsi javascript eva() sementara XML menggunakan XMLHttpRequest. Berdasarkan survey JSON lebih unggul dalam proses parsing ini.

Nah, sekian postingan kali ini. Maaf ya kalau bikin bingung dan kurang ngerti serta OOT hehe J. Tapi tak apalah nambah satu atau 2 paragraf di blog ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca. (sebetulnya ini tugas sih)
Nantikan update Selanjutnya !!!